Pengertian Irigasi adalah sistem pengairan ke lahan budidaya. Sistem irigasi sangat banyak jenis. Penerapan irigasi harus sesuai dengan kebutuhan untuk menjadi efektif dan efisien.
Irigasi atau pengairan menjadi penting dalam pertanian. Tanpa irigasi yang baik, tanaman tidak dapat tumbuh secara optimal. Ini juga akan sangat mempengaruhi panen nanti.
Mengetahui pentingnya irigasi menjadikan pengembangan irigasi sebagai prioritas. Menurut data dalam databox, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan peningkatan irigasi sebanyak 90 persen pada 2019.
Pengertian Irigasi
Pengertian irigasi tidak hanya diperlukan untuk petani atau pemerintah. Pengetahuan tentang sistem irigasi ini juga perlu diketahui oleh banyak orang. Itu dimaksudkan bahwa setiap orang membantu mempertahankan sistem irigasi ini. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan dalam sistem irigasi.
Sebelum meninjau lebih lanjut tentang sistem irigasi pertanian, akan lebih baik jika kita tahu sebelumnya definisi sistem irigasi.
Menurut penjelasan dalam buku “Hidrologi untuk Irigasi”, irigasi adalah distribusi air yang sistematis untuk keperluan pertumbuhan tanaman ke tanah yang diproses.
Sementara itu dalam penjelasan dalam Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2006, irigasi adalah upaya untuk memasok, mengatur, dan membuang air irigasi untuk mendukung pertanian yang jenisnya termasuk irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi kolam.
Dalam Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol 1, No. 3, juga menjelaskan bahwa irigasi adalah kegiatan yang terkait dengan upaya untuk mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan, dan bisnis pertanian lainnya.
Baca Juga: 6+ Alasan Mengapa Bisnis Tanaman Hidroponik Wajib Kamu Coba
Tujuan Irigasi
Pengembangan sistem irigasi ini tentu memiliki tujuannya sendiri. Menurut penjelasan dalam Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol 1, No. 3, tujuan irigasi dibagi menjadi tujuan langsung dan tidak langsung.
Tujuan Langsung
- Menambahkan air di lahan pertanian
- Mencukupi kebutuhan air saat tidak hujan
Tujuan Tidak Langsung
- Mendukung bisnis pertanian
- Mengatur suhu tanah
- Meningkatkan kualitas air
Jenis Irigasi
Sistem irigasi di Indonesia adalah jenis yang sangat banyak. Mengutip dari “modul pengetahuan irigasi umum untuk operasi dan pemeliharaan irigasi penerjemah”, berikut ini adalah jenis sistem irigasi.
Berdasarkan Status Jaringan Irigasi
- Irigasi Pemerintah: Jaringan irigasi yang dibuat dan dikelola oleh pemerintah, baik pusat maupun regional. Irigasi ini biasanya memiliki ukuran besar.
- Irigasi Desa: Sistem irigasi yang dibangun dan dikelola oleh komunitas desa. Ukuran irigasi ini adalah antara 100 hingga 500 hektar dengan jaringan yang lebih sederhana.
- Irgasi Swasta: Jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh sektor swasta atau individu untuk kebutuhannya sendiri. Misalnya ketika seseorang membuka bisnis perkebunan kemudian untuk mengelola taman, ia membangun irigasi.
Berdasarkan Tingkat Teknis
- Irigasi teknis: Irigasi yang airnya dapat diatur dan diukur. Sistem irigasi ini dilengkapi dengan pintu untuk menyesuaikan masuk dan keluar air.
- Setengah irigasi teknis: Sistem irigasi yang airnya dapat diatur tetapi tidak dapat diukur. Sistem ini juga dilengkapi dengan pintu, tetapi tidak bisa mendapatkan alat pengukuran.
- Irigasi sederhana: Jaringan irigasi yang tidak dilengkapi dengan pengukuran bangunan atau pintu. Saat pintu dipasang, biasanya tidak permanen dan sangat sederhana.
Berdasarkan Aplikasi Air
- Genangan irigasi: Cara mengelola air dengan naiknya akuakultur. Biasanya sistem ini digunakan untuk menanam beras.
- Irigasi Sprinkler: Memberi air dengan memercikkan tanaman. Biasanya metode ini digunakan untuk tanaman hortikultura atau jenis tanaman lain yang tidak memerlukan banyak air.
- Tetes irigasi (drip): Seperti namanya, sistem irigasi ini adalah penyediaan air dengan meneteskan tanaman. Sistem ini digunakan untuk tanaman besar yang tidak membutuhkan air dalam jumlah besar.
Berdasarkan Sumber Air
- Irigasi air permukaan: Sistem irigasi yang sumbernya berasal dari air yang mengalir di permukaan tanah. Misalnya dari sungai, danau, atau reservoir. Sistem irigasi ini dibagi menjadi lima jenis, yaitu irigasi alur, gelombang, genangan jalur, genangan, dan irigasi bawah tanah.
- Irigasi air tanah: adalah irigasi yang sumbernya berasal dari air bawah tanah.
- Sawah Tadah Hujan: Sistem irigasi di Indonesia dikembangkan untuk irigasi sawah.
Berdasarkan Teknik Pemberian Air
- Gravitasi: Sistem irigasi yang airnya mengalir dengan metode gravitasi. Sumber air dalam sistem ini biasanya berasal dari reservoir, bangunan penangkap, pompa air, pengumpulan gratis, atau pompa air.
- Pertekanan: Memberi air dengan menyiram atau tetes.
Berdasarkan Tujuan Penggunaan Air
- Irigasi ladang padi: Irigasi di sawah atau lahan budidaya lainnya.
- Irigasi tambak: Irigasi untuk area pertambakan.
Irigasi Mikro
Sistem irigasi yang mengalirkan air hanya di sekitar akar tanaman. Beberapa jenis sistem adalah tetes, microspray, dan sprinkler mini. Sistem irigasi ini memberikan beberapa manfaat seperti penghematan air, laju aliran agar rendah, dapat dilakukan dengan pemupukan, dan dapat diterapkan dalam berbagai topografi tanah.
Cek Tokopedia Tani Nusantara untuk mendapatkan berbagai produk Irigasi! Tokopedia Tani Nusantara