fbpx
Share
Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email

Vertikultur, Solusi Berkebun di Lahan Sempit

vertikultur adalah

Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian atau cara berkebun dengan media penanaman yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Ingin berkebun tetapi tidak ada tanah kosong di sekitar rumah? Santai, Anda masih bisa berkebun dengan teknik vertikultura.

Jadi, jika ditanya apa itu vertikultura? Lihat penjelasan berikut sehingga Anda lebih memahami. Setelah itu, Anda dapat segera berlatih metode berkebun yang satu ini di rumah.

Pengertian Vertikultur adalah

Agar Anda lebih memahami apa itu vertikultura, mari kita operasi dulu. Vertikultura adalah kombinasi dari dua kata, yaitu vertikal dan budaya. Vertikal itu sendiri berarti berdiri, sementara budaya berarti budaya. Dua kata ini berasal dari bahasa Inggris.

Apakah Anda memiliki gambaran tentang apa itu vertikultura? Ya, istilah ini mengacu pada penanaman tanaman atau cara berkebun dengan media penanaman bertingkat yang disusun secara vertikal.

Teknik vertikultura dilakukan dengan menggunakan media penanaman dalam bentuk campuran tanah longgar dan pupuk. Sedangkan untuk wadah, Anda dapat menggunakan botol bekas, pot, rak gantung, dan sebagainya. Intinya, semua tanaman akan diatur secara vertikal agar tidak memakan banyak ruang.

Tujuan Vertikultur

Tujuan dari vertikultura adalah untuk menyiasati tanah sempit di daerah perkotaan. Sehingga orang yang tidak memiliki tanah atau tanah masih bisa produktif di bidang pertanian.

Selain itu, vertikultura juga merupakan salah satu upaya penghijauan dan menyegarkan karena tanaman hijau dapat menghasilkan oksigen.

Selain dua tujuan yang disebutkan di atas, vertikultura juga merupakan salah satu cara untuk mencintai lingkungan. Gunakan barang -barang bekas seperti botol air mineral, kaleng susu, dan berbagai wadah bekas lainnya untuk penanaman.

Langkah di atas adalah salah satu cara untuk berpartisipasi dalam mengurangi jumlah limbah di permukaan bumi. Anda harus benar -benar memperhatikan media penanaman yang digunakan untuk vertikultura.

Karena nutrisi yang diserap oleh tanaman hanya berasal dari tanah dalam wadah. Komposisi media penanaman yang ideal adalah campuran tanah, kompos, dan sekam dengan rasio datar.

Kompos bertindak sebagai pupuk atau nutrisi untuk tanaman. Sementara sekam bertindak sebagai penghalang air sehingga tidak mengalir langsung dari wadah. Tanah mengikat semua elemen untuk menjadi unit di media penanaman.

Media penanaman tidak boleh terlalu padat sehingga air mudah diserap ke semua lapisan.

Selain itu, akar tanaman juga akan lebih mudah untuk menembus media penanaman yang tidak terlalu padat. Kedalaman media penanaman untuk menahan akar dan semua bagian tanaman saat tumbuh.

Membaca penjelasan di atas tentu membuat Anda memahami apa itu vertikultura, bukan? Mari kita lanjutkan diskusi tentang apa kelebihan dan kerugian dari vertikultura yang dapat Anda lihat penjelasan berikut.

Baca Juga: 6 Tips Membuat Mini Garden di Rumah

Kelebihan Vertikultur

Efisiensi Tanah

Apa manfaat teknologi pemuliaan pada tanaman seperti vertikultura dan hidroponik? Dari penjelasan tentang apa vertikultura di atas sangat jelas bahwa metode ini dimaksudkan untuk memanfaatkan lahan sempit.

Tidak hanya itu, jenis pertanian ini memungkinkan Anda yang tidak memiliki taman untuk mulai menanam tanaman.

Manfaat vertikultura tentu saja dilirik secara luas pada petani tanaman. Karena pola budidaya adalah tanaman disusun dengan cara bertingkat sehingga Anda tidak perlu tanah besar untuk mulai menanam.

Mudah Dipindahkan

Bosan dengan tata letak taman vertikultura yang sudah Anda miliki? Santai, tidak sulit untuk memindahkan semua tanaman. Semua tanaman tumbuh dalam pot atau botol bekas. Tentunya tidak akan mengalami kesulitan saat memindahkannya.

Meskipun cenderung fleksibel dan mudah dipindahkan, Anda disarankan untuk tidak terlalu sering mengubah tata letak tanaman. Jika terlalu sering dipindahkan, dikhawatirkan bahwa pertumbuhan tanaman akan terganggu. Terutama untuk jenis tanaman merambat.

Gulma Minimal

Apakah Anda tahu apa itu gulma? Gulma adalah tanaman liar yang muncul di sekitar tanaman utama. Penampilannya dianggap mengganggu karena mengurangi jumlah nutrisi yang seharusnya menjadi milik tanaman Anda.

Gulma lebih sering ditemukan di perkebunan biasa karena tanah yang merupakan media penanaman cukup luas. Sedangkan dalam vertikultura, kemungkinan munculnya gulma jauh lebih kecil. Jadi, Anda tidak perlu menyiangi rumput atau gulma lainnya.

Hama Minimal

Percaya tidak percaya, bertani dengan metode vertikultura juga sangat minim pada hama atau hewan yang mengganggu. Dengan begitu, Anda dapat menghemat banyak uang karena Anda tidak perlu membeli pestisida.

Tidak Perlu Banyak Pupuk

Vertikultura biasanya menggunakan barang -barang bekas di rumah, misalnya botol dan kaleng bekas. Wadah ini memiliki ukuran yang relatif kecil dibandingkan dengan luas lahan taman horizontal.

Secara otomatis, konsumsi pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman juga lebih sedikit. Sekali lagi, Anda dapat menghemat uang.

Lebih Estetik

Taman vertikal tidak hanya berperan sebagai produsen makanan. Anda dapat menggunakan pengaturan tanaman sebagai dekorasi di rumah. Atur semua tanaman vertikultura dengan rapi di satu dinding atau sudut rumah Anda. Rumah itu akan terlihat lebih segar dan menyenangkan.

Membantu Menghemat Biaya

Berapa banyak uang yang Anda habiskan untuk berbelanja bahan makanan setiap hari? Mungkin puluhan atau bahkan ratusan ribu Rupiah. Jika Anda memiliki taman vertikal di rumah, pengeluaran Anda akan lebih kecil.

Misalnya, Anda menanam sayuran, Anda secara otomatis tidak perlu lagi membelinya dari luar. Anda dan keluarga Anda dapat memproses makanan dari panen kebun Anda sendiri. Selain menabung, produk yang diproduksi juga lebih sehat karena organik.

Kekurangan Vertikultur

Penyiraman dan Pemupukan Harus Berkelanjutan

Hal pertama yang menjadi kurangnya vertikultura adalah penyediaan pupuk dan juga air harus dilakukan lebih sering. Media menanam yang cenderung membuat air dan nutrisi minimal berkurang lebih cepat dan habis.

Karena itu, Anda harus rajin memberikan air dan pupuk. Penyiraman harus dilakukan dua kali sehari, terutama untuk tanaman yang terpapar sinar matahari langsung. Sementara pupuk dapat ditambahkan dalam satu minggu.

Modal Besar

Vertikultura dapat dipraktikkan dengan berbagai cara. Jika Anda memilih sistem rumah kaca, modal awal yang dibutuhkan tentu lebih besar dari metode sederhana. Anda perlu menyediakan peralatan dan komponen untuk instalasi vertikultura.

Anda juga membutuhkan modal yang lebih besar jika Anda menggabungkan dua metode sekaligus. Misalnya menggabungkan vertikultura dan hidroponik.

Cek Tokopedia Tani Nusantara untuk mendapatkan berbagai produk Hidroponik! Tokopedia Tani Nusantara

Share ya!
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email
Artikel lain:
Instalasi Hidroponik
Drip irrigation system
media tanam hidroponik
hortikultura adalah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Vertikultur, Solusi Berkebun di Lahan Sempit

vertikultur adalah
Share ya!
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel lain:
Instalasi Hidroponik
Drip irrigation system
media tanam hidroponik
hortikultura adalah